Jumat, 30 Maret 2012

Thailand

THAILAND
Kerajaan Thai atau yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai berarti "Negeri Thai", adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Thailand dibagi kepada 76 provinsi, yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok provinsi. Seluruh negeri terbagi daerah-daerah bagian tengah, selatan, timur, utara dan timur laut. Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (Amphoe), 81 sub-distrik (King Amphoe) dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun 2000), dan dibagi-bagi lagi menjadi 7.236 komunitas (Tambon), 55.746 desa (Muban), 123 kotamadya (Tesaban), dan 729 distrik sanitasi (Sukhaphiban) (jumlah hingga tahun 1984).
Nama Negara                        :Thailand
Ibu Kota                                 :Bangkok
Bentuk Pemerintahan        :Kerajaan
Kepala Negara                       :Raja
Kepala Pemerintahan          :Perdana Menteri
Bahasa Nasional                    :Bahasa Thai / Bahasa Siam
Lagu Kebangsaan                 : Pleng Chard Tahi
Mata Uang                              :Bath
Agama                                    :Budha ( 94 % ), Islam dan Kristen ( 6 % )
Penduduk                              :Sebagian besar suku Thai ( 82 % ), ras lainnya ( 18 %)
Hari nasional                        : 5 Desember

I.        Lingkungan Alam Fisis
Thailand mempunyai luas wilayah 513,115 km persegi, terletak di bagian tengah selatan Semenanjung Tengah Selatan Asia, menghadap Teluk Siam ( Samudera Pasifik) di sebelah tenggara, dan Laut Andaman (Lautan Hindia) di sebelah barat daya, berbatasan dengan Myanmar di sebelah barat dan barat laut, bersambung dengan Laos di sebelah timur laut dan bertetangga dengan Kamboja di sebelah tenggara. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT.
Thailand merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
Tergolong iklim angin musiman tropik. Sepanjang tahun terbagi musim panas, musim hujan dan musim kemarau, suhu rata-rata sepanjang tahun 24-30 derajat Celsius.
Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla.
Thailand berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur.

II.      Penduduk, Perekonomian dan Politik

A.     Penduduk
Jumlah penduduk 64,76 juta jiwa ( Juli 2005). Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk, 40 persen di antaranya adalah penduduk etnis Thai, 35 persen etnis Lao, 3,5 persen etnis Melayu dan 2 persen etnis Khmer. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Thailand, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.
Buddha Theravada adalah agama negara Thailand, 90 persen penduduk menganut agama Buddha, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Selama ratusan tahun ini, baik adat istiadat, sastra dan seni maupun arsitektur, erat kaitannya dengan agama Buddha. Di Thailand, anak laki-laki yang menganut agama Buddha, sampai usia tertentu harus menjadi biksu, bahkan anggota keluarga raja dan bangsawan tidak terkecuali. Berwisata di Thailand, di mana-mana tampak biksu yang mengenakan jubah kuning serta kuil-kuil yang indah dan megah. Maka, Thailand terkenal pula dengan nama "Negeri Jubah Kuning". Agama Buddha telah menciptakan kriteria moral bagi penduduk Thailand sehingga warga di negeri itu menjunjung semangat mengalah, tenteram dan cinta perdamaian.
B.     Perekonomian
Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.
Thailand memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.
Sebagai negara pertanian tradisional, hasil pertanian merupakan salah satu sumber utama penghasilan devisa Thailand. Thailand adalah negara penghasil dan pengekspor beras yang terkenal. Ekspor beras adalah salah satu sumber utama penghasilan devisa negeri itu, nilai ekspornya menempati sekitar 1/3 nilai perdagangan beras di pasar dunia. Thailand juga negara produsen hasil laut terbesar ketiga di Asia setelah Jepang dan Tiongkok, dan merupakan negara penghasil udang terbesar di dunia.
Thailand memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya hutan, perikanan, minyak bumi dan gas alam juga merupakan dasar perkembangan ekonomi. Meski pertanian masih tetap menempati posisi penting dalam ekonomi nasional, namun persentase industri manufaktur dalam ekonomi nasional sudah semakin besar. Industri manufaktur sudah menjadi industri yang mengambil porsi terbesar dan salah satu industri ekspor utama di negeri itu. Thailand memiliki sumber daya wisata yang kaya dan tersohor dengan nama "negeri murah senyum". Di Thailand terdapat lebih 500 obyek wisata, terutama tersebar di Bangkok, Phuket, Pataya dan Chiangmay.
C.     Politik
Undang Undang Dasar (UUD) yang berlaku sekarang ini diluluskan oleh parlemen legislatif 27 September 1997, dan diberlakukan sejak 11 Oktober 1997, merupakan UUD Thailand yang ke-16.
Berdasarkan ketentuan UUD baru, Thailand menganut sistem politik demokratis dengan raja sebagai kepala negara; Raja sebagai kepala negara dan panglima tertinggi angkatan bersenjata kerajaan, pantang diganggu gugat, siapapun dilarang mengecam atau mendakwa raja. Raja menjalankan hak legislatif, eksekutif dan yudikatif masing-masing melalui parlemen, kabinet dan mahkamah. Parlemen terdiri dari majelis tinggi dan majelis renah, dipilih secara langsung. Fungsi utamanya ialah membuat undang-undang, membahas dan memeriksa pedoman dan kebijakan pemerintah dan anggaran belanja negara serta mengawasi pekerjaan pemerintah.
Perdana Menteri berasal dari anggota Majelis Rendah, dicalonkan oleh tidak kurang dari 2/5 anggota parlemen, diadakan pemungutan suara dalam Majelis Rendah dan diluluskan oleh lebih separoh jumlah suara, kemudian disampaikan oleh ketua parlemen kepada raja untuk diangkat. Perdana Menteri harus mendapat persetujuan kabinet dan disampaikan kepada raja untuk disahkan sebelum membubarkan parlemen; parlemen tidak boleh dibubarkan selama masa perdebatan mosi tidak percaya.
 Kabinet beranggota 36 orang. Anggota Majelis Rendah yang memangku jabatan dalam kabinet harus melepaskan keanggotaanya dalam parlemen. Anggota kabinet yang memangku jabatan atau melepaskan jabatan harus melaporkan dan mengumumkan kekayaan pribadinya. Anggota Majelis Tinggi tidak boleh bergabung dengan partai politik manapun, dan tidak boleh memangku jabatan dalam kabinet.


III.    Hubungan dengan Indonesia
Hubungan Indonesia dan Thailand telah berlangsung sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Melalui pertukaran peradaban, masyarakat kedua bangsa telah terhubung melalui seni budaya, agama, arsitektur, dan karya sastra. Hubungan diplomatik Indonesia-Thailand berlangsung sejak tanggal 7 Maret 1950. Kerja sama antara kedua negara berlangsung di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, iptek, dan budaya. Hubungan ini diperluas lagi dengan adanya saling kunjung antara pemimpin kedua negara.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand terus berjalan dengan baik dan akan dipelihara dengan terus melakukan kerjasama di bidang ekonomi, investasi, pertambangan, energi, pariwisata, dan kerjasama lembaga kepolisian.
Dalam bidang ekonomi Indonesia merupakan Thailand mitra dagang yang ketiga paling penting dalam ASEAN, dengan perdagangan bilateral senilai $ 8.700.000.000 pada tahun 2007. Sedangkan dalam bidang paristiwa, banyak orang Indonesia suka pergi ke Thailand, khususnya ke Bangkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar